Rabu, 29 Februari 2012

Heaven on earth :')

Heaven on Earth (HoE)  merupakan karya pertama  Kaka Hy,  Gadis lulusan SMA Kesatuan Angkatan 2006  yang kini sedang menuntut ilmu di kota pelajar pada Sekolah Tinggi Multimedia (MMTC) Yogyakarta.Gadis kelahiran Samarinda, 3 Juni 1988 ini memang gemar membaca novel dan mendengarkan music  sejak SMP. Bakatnya terus terasah sejak menginjak SMA dengan belajar secara otodidak bagaimana cara menulis cerpen dan novel melalui buku-buku yang dibacanya ini hingga  lahirlah sebuah karya pertamanya ini, Heaven on Earth
Sinopsis:

Tak terhitung sudah berapa kali ini terjadi...
Jatuh dan membuatku merasa kecil di dunia ini. Kecewa dan membuatku berhenti untuk percaya orang lain. Dikhianati dan membuatku pesimis terhadap cinta. Seperti waktu singkat. Aku dipaksa untuk menentukan segala-segalanya seorang diri. Tiba-tiba saja, hidup dewasa tidak semenyenangkan di pikiranku selama ini.
Tapi kau selalu siap berdiri di belakangku...
Kau tetap menyemangati dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Tak putus-putusnya yakin aku bisa mencapai apa pun yang kuinginkan di saat yang lainnya benar-benar meragukanku. Kau membuatku merasa berharga.
Jujur saja, aku lelah berjuang terus. Tapi demi dirimu aku belum akan menyerah dulu. Mungkin aku harus berusaha lebih keras. Mungkin aku harus mencoba sekali lagi - entahlah. Aku tidak akan mengeluh.
Kau membuatku sadar...,
ternyata sejak awal, aku tak pernah dibiarkan sendiri.

Ketika saya  melihat buku ini dalam jajaran buku di rak "buku terbaru" saya menyunggingkan senyum, terkesima akan cover buku ini yang simple tapi menarik hati dan juga judulnya yang sangat menarik. segera saya mengambil salah satu buku ini dan membaca sinopsis di cover belakang buku. sungguh sebuah sinopsis yang sangat indah dan menyentuh. Tanpa pikir panjang, saya yang tidak dipungkiri memang suka membeli buku yang saya menurut saya  covernya bagus- langsung membawa buku itu ke kasir. Sesampi di rumah segera saja saya membacanya, di awal saja saya terkejut oleh isi buku ini dikarenakan sangat jauh sekali dengan sinopsis yang diberikan, saya kira novel ini termasuk kategori ‘berat’ dalam artian tokoh-tokohnya mengalami lika-liku kehidupan yang berat. Tapi ternyata tidak seperti yang dibayangkan.
Di dalamnya menceritakan tentang kehidupan 2 orang sahabat, Carla dan Lorent, yang keluarganya sama-sama bermasalah.

Carla: seorang gadis yang harus merawat adiknya – Alon yang biasanya dia panggil ‘monster kecil’ . Sejak ayahnya meninggal dunia, ibunya jadi supersibuk karena ibunya menjadi pengganti sang ayah, mencari nafkah bagi keluarganya. Carla jadi tak sebebas dulu, pulang sekolah harus menjemput alon dan harus merawat dan menemani sang adik. Saat ekskul musik pun Carla harus membawa sang adik. Masalah Carla terletak pada Alon dan kepercayaan Bundanya. Alon yang selalu rewel, cerewet dan berisik, membuat Carla jengkel padanya. Hingga suatu hari ketika Naga (pacar Carla), Carla, dan Alon jalan-jalan di mall lalu Alon hilang. Memang akhirnya ditemukan, tapi kejadian itu cukup membuat ibu Carla marah pada Carla. Carla dianggap teledor. Carla kesal, tapi kemudian sadar bahwa beban ibunya jauh lebih berat daripada bebannya. Carla meminta maaf, lalu berjanji akan mengurus Alon lebih baik lagi. Carla sempat marah pada ibunya karena ia tak bisa sebebas dulu lagi, bisa bermain bersama teman sebayanya.sang ibu lumayan kaget mendengar ungkapan hati Carla dan ibu mnjelaskan bahwa hanya Carla yang bisa beliau andalkan, karena memang tidak ada siapa-siapa lagi di rumahnya. Jadi Carla sebagai anak sulung harus membantu ibunya dalam segala hal.


Lorent: Mama dan papanya sudah bercerai. Setiap Senin-Kamis, Lorent tinggal di rumah sang mama. Lalu Jumat-Minggu, Lorent tinggal di tempat sang papa dengan dua rumah dengan corak yang sangat bertolak belakang. Repot dan menyedihkan, memang. Tapi Lorent masih mau menjalaninya, karena ia yakin papa dan mamanya masih dapat bersatu kembali.Masalah Lorent muncul, ketika sang papa membawa seorang wanita ke rumah—Tante Nirma. Mereka berniat menikah. Lorent kesal, lalu menggunakan segala cara—termasuk dengan sengaja merobek kebaya pengantin Tante Nirma—untuk menggagalkan pernikahan keduanya. Walaupun kebaya pengantin Tante Nirma sudah dirusaknya, tetapi toh kebaya itu diperbaiki dengan cepat hingga bisa selesai tepat waktu. Suatu hari Lolo (panggilan sayang Lorent dari kedua orangtuanya) marah dan mengurung diri karena apa yang dia usahakan selama 3 tahun untuk menyatukan orang tuanya sirna sudah. Namun mama Lorent memberikan pengertian kepadanya bahwa papa dan mamanya tidak dapat bersatu kembali, tetapi mreka berdua tetap menyayangi Lorent.
            Kemudian apa lagi? Mana klimaksnya ?
Buku ini memang antiklimaks dan simple (sesuai dengan sampulnya) tetapi di setiap novel atau hasil karya pasti member pesan bagi pembacanya .
Dalam suatu masa dalam hidupmu, akan tiba saat-saat hanya cinta keluarga yang bisa menyelamatkanmu. Mereka memahami arti setiap tetes air mata yang menderas di pipimu. Mereka menyejukkan hatimu. Mereka membuatmu merasa aman.
Tak peduli sekeras apapun menyangkal bahwa kau tak benar-benar membutuhkan mereka, sesuatu dalam dirimu akan menyuruhmu untuk kembali. Mengetuk pintu depan rumah mereka. Menyambut pelukan hangat dari mereka. Ah, siapa lagi coba yang benar-benar ikut bahagia saat kau bahagia? Yang percaya bahwa kau bisa melakukan apa pun, di saat orang lain meragukanmu?
Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh Kaka Hy dalam novelnya yang berjudul ‘Haven on Earth’ (HoE). Kaka memang jeli melihat suatu keadaan untuk dituangkan dalam rangkaian kata-kata.
“Terkadang, keadaan memaksa seseorang untuk mampu melakukan tugas di luar kehendaknya. Di saat teman-teman asyik dengan dunianya, kita harus berbesar hati untuk menjaga adik kita. Di saat teman-teman terlihat bahagia bersama keluarganya, kita harus rela melihat kedua orangtua kita terpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar